Belajar Dan Berbagi Guru Kreatif dan Inovatif

Belajar Dan Berbagi Guru Kreatif dan Inovatif

Selasa, 07 Maret 2023

mengenal konflik, kekerasan, dan perdamaian

mengenal konflik, kekerasan, dan perdamaian

 BENTUK-BENTUK KONFLIK

secara garis besar berbagai konflik dalam masyarakat dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa bentuk konflik berikut ini

    1. Berdasarkan Sifatnya

        berdasarkan sifatnya, konflik dapat dibedakan menjadi konflik destruktif dan konflik konstruktif. konflik destruktif merupakan konflik yang muncul karena adanya perasaan tidak senang, rasa benci, dan dendam dari seseorang maupun kelompok teradap pihak lain. pada konflik ini terjadi bentrokan-bentrokan fisik yang mengakibatkan hilangnya nyawa dan harta benda. contohnya konflik ambon, poso, kupang, dan sambas. sedangkan konflik konstruktif adalah konflik yang bersifat fungsional, dan muncul karena adanya perbedaan pendapat dari kelompok-kelompok dalam menghadapi suatu permasalahan. konflik ini akan menghasilkan suatu konsensus dari perbedaan pendapat tersebut dan menghasilkan suatu perbaikan. misalnya perbedaan pendapat dalam sebuah organisasi. 

    2. Berdasarkan Posisi Pelaku yang Berkonflik

        berdasarkan posisi pelaku yang sedang berkonflik, konflik dibedakan menjadi konflik vertikal, konflik horizontal, dan konflik diagonal. konflik vertikal merupakan konflik antarkomponen masyarakat di dalam satu struktur yang memiliki hierarki. contohnya adalah konflik yang terjadi antara atasan dengan bawahan dalam sebuah kantor. konflik horizontal adalah konflik yang yang terjadi antara individu atau kelompok yang memiliki kedudukan yang relatif sama. contohnya adalah konflik yang terjadi antar organisasi massa. 

    3. Berdasarkan Sifat Pelaku yang Berkonflik

        berdasarkan sifat pelaku yang berkonflik, konflik tersebut dapat dibedakan menjadi konflik terbuka dan konflik tertutup. konflik terbuka merupakan konflik yang diketahui oleh semua pihak. contohnya adalah konflik palestina-israel. sedangkan konflik tertutup adalah konflik yang hanya diketahui oleh orang-orang atau kelompok yang terlibat konflik.

    4. Berdasarkan Konsentrasi Aktivitas Manusia di Masyarakat

        berdasarkan hal tersebut, konflik dibedakan menjadi beberapa bagian berikut.

 a. konflik sosial, yaitu konflik yang terjadi akibat adanya perbedaan kepentingan sosial dari pihak yang berkonflik. konflik ini sering terjadi karena adanya provokasi dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. konflik ini juga terbagi menjadi dua jenis yaitu konflik sosial vertikal dan konflik sosial horizontal. konflik sosial vertikal adalah konflik yang terjadi antara masyarakat dan negara. contohnya adalah peristiwa tragedi trisakti 12 mei 1998. sedangkan konflik sosial horizontal adalah konflik yang terjadi antar etnis, suku, golongan, atau antar kelompok masyarakat. contohnya adalah konflik yang terjadi di ambon.

b. konflik politik merupakan konflik yang terjadi karena adanya perbedaan kepentingan yang berkaitan dengan kekuasaan. contohnya adalah konflik antar pengikut suatu parpol.

c. konflik ekonomi yaitu konflik akibat dari adanya perebutan sumber daya ekonomi dari pihak yang berkonflik. contohnya adalah konflik antar pengusaha ketika melakukan tender.

d. konflik budaya merupakan konflik yang terjadi karena adanya perbedaan kepentingan budaya dari pihak yang berkonflik. contohnya adalah perbedaan pendapat antar kelompok dalam menafsirkan RUU anti pornografi dan pornoaksi

e. konflik ideologi merupakan konflik akibat adanya perbedaan paham yang diyakini oleh seseorang atau sekelompok orang. contohnya konflik yang terjadi pada saat peristiwa G-30S/PKI.

        5. Berdasarkan Cara Pengelolaannya

        berdasarkan cara pengelolaannya, konflik dapat dibedakan menjadi berikut ini.

a. konflik interindividu merupakan tipe yang paling erat kaitannya dengan emosi individu hingga tingkat keresahan yang paling tinggi. konflik dapat muncul dari dua penyebab, yaitu karena kelebihan beban atau karena ketidaksesuaian seseorang dalam melaksanakan peranan. perspektif konflik interindividu mencakup tiga macam situasi berikut.

    1) konflik pendekatan-pendekatan, yaitu seseorang harus memilih diantara dua alternatif behavior yang sama-sama atraktif

    2) konflik menghindari-menghindari, yaitu seseorang dipaksa memilih antara tujuan-tujuan yang sama-sama tidak atraktif dan tidak diinginkan

    3) konflik pendekatan-menghindari multipel, yaitu seseorang menghadapi kemungkinan pilihan kombinasi multipel dari konflik pendekatan menghindari

b. konflik antarindividu merupakan konflik yang terjadi antara seseorang dengan satu orang atau lebih. sifatnya kadang-kadang substantif, menyangkut perbedaan gagasan, pendapat, kepentingan, atau bersifat emosional, menyangkut selera dan perasaan suka/tidak suka. konflik jenis ini berbentuk konfrontasi dengan seseorang atau lebih, maka konflik antarindividu ini juga merupakan target yang perlu dikelola secara baik

c. konflik antarkelompok merupakan konflik yang banyak dijumpai dalam kenyataan hidup manusia sebagai makhluk sosial karena mereka hidup dalam kelompok-kelompok. contohnya konflik antar kampung. 

Jumat, 03 Maret 2023

SEBAB-SEBAB KONFLIK

SEBAB-SEBAB KONFLIK

SEBAB-SEBAB KONFLIK

konflik merupakan sebuah proses interaksi sosial yang bersifat disosiatif akibat adanya sejumlah perbedaan yang melatarbelakangi kehidupan bersama dalam masyarakat. apabila perbedaan tersebut tidak dinetralisasikan oleh masing-masing individu atau kelompok, maka akan menimbulkan situasi konflik yang mengganggu stabilitas kehidupan bersama. berikut ini adalah faktor-faktor penyebab konflik yang terjadi didalam masyarakat. 



1. Perbedaan Individu
    merupakan perbedaan yang menyangkut perasaan, pendirian, pendapat atau ide, yang berkaitan dengan harga diri, kebanggaan, dan identitas seseorang. misalnya dalam sebuah ruangan kantor ada karyawan yang terbiasa bekerja sambil mendengarkan musik yang keras, tetapi karyawan lain lebih menyukai bekerja dengan suasana yang tenang, sehingga kebisingan merupakan hal yang menggangu konsentrasi dalam bekerja. perbedaan perasaan dan kebiasaan tersebut menimbulkan rasa benci dan amarah sebagai awal timbulnya suatu konflik.

2. Perbedaan Kebudayaan


    kepribadian seseorang dapat dibentuk didalam lingkungan keluarga dan masyarakat. tidak semua masyarakat memiliki nilai-nilai dan norma-norma sosial yang sama. apa yang dianggap baik oleh suatu masyarakat belum tentu sama dengan apa yang dianggap baik oleh masyarakat lain. misalnya seseorang yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga dan masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai tradisional bertemu dengan seseorang yang dibesarkan dalam linkungan keluarga dan masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai modern, maka akan terdapat perbedaan nilai yang dianut oleh kedua belah pihak sehingga dapat menimbulkan konflik.

3. Perbedaan Kepentingan
    setiap individu ataupun kelompok sering kali memiliki kepentingan yang berbeda dengan individu atau kelompok lainnya. semua bergantung pada kebutuhan-kebutuhan hidupnya. perbedaan kepentingan ini menyangkut kepentingan ekonomi, politik, sosial, dan budaya. 

4. Perbedaan Sosial Budaya yang Terlalu Cepat


    perkembangan iptek yang kalah cepat seperti yang sedang terjadi pada era globalisasi sekarang ini, mengakibatkan terjadinya perubahan sosial budaya yang juga terlalu cepat. perubahan tersebut antara lain terlihat pada fenomena-fenomena sosial berikut.
a. cultural lag, yaitu ketertinggalan sistem nilai dan norma sosial karena tidak mampu mengikuti perkembangan iptek, terutama dibidang materi.
b. cultural shock atau kegoncangan budaya, terutama terjadi dikalangan generasi muda.
c. westernisasi budaya atau budaya kebarat-baratan, terutama terjadi dikalangan generasi muda.
d. cultural lost, yaitu hilangnya beberapa unsur sosial budaya tradisional, seperti kegotong-royongan, kesetia kawanan, dan lain-lain.
e. konsumerisme, yaitu pemakaian barang-barang konsumsi terutama barang-barang mewah secara berlebihan.

    fenomena-fenomena tersebut tidak hanya terjadi di lingkungan masyarakat kota, tetapi sering juga terjadi pada masyarakat desa. sehingga mengakibatkan sering terjadi konflik sosial terutama antara generasi muda dan generasi tua.

5. perbedaan Etnis


    setiap etnis tertentu memiliki kepribadian yang melatarbelakangi kebudayaannya. setiap kebudayaan memiliki sistem nilai dan norma sosial yang mungkin berbeda dengan kebudayaan lainnya. dalam masyarakat yang multikultural, sering terjadi pergesekan sistem nilai dan norma sosial antara etnis yang satu dengan etnis yang lainnya. ditambah dengan fenomena primordialisme dan etnosentrisme yang tumbuh pada masing-masing etnis, maka akan tumbuh pertentangan-pertentangan yang memicu terjadinya konflik sosial. misalnya dalam merekrut pegawai, masing-masing pemerintah daerah akan memprioritaskan etnisnya sendiri, padahal didaerah tersebut terdapat pula etnis lain.

6. Perbedaan Ras


    walaupun ras tidak ada kaitannya dengan etnis, agama, ataupun ideologi kenegaraan, akan tetapi dalam kasus-kasus tertentu sering terjadi konflik rasial. konflik rasial didasari oleh paham rasialisme atau diskriminasi ras. di Indonesia konflik ras terjadi akibat adanya kecemburuan sosial terhadap ras tertentu yang minoritas, tetapi memiliki akses ekonomi yang besar dan kuat.

7.     Perbedaan Agama


    agama sebenarnya bukan merupakan pencetus utama terjadinya suatu konflik sosial. hal ini disebabkan karena masing-masing umat tidak pernah mempertentangkan akidah dan keyakinan agama masing-masing. yang sering terjadi, konflik agama merupakan dampak negatif dari konflik sebelumnya. misalnya konflik Poso dan Ambon, yang semula konflik ini berawal dari konflik etnis akibat primordialisme, etnosentrisme, dan kesenjangan sosial. yang pada akhirnya sampai pada sentimen keagamaan. karena sentimen keagamaan memang sangat rentan terhadap isu-isu yang berbau sara.

Rabu, 24 Agustus 2022

no image

PERJUANGAN MENGHADAPI ANCAMAN DISINTEGRASI BANGSA

        sesudah 40 tahun lamanya, baru pertama kali peringatan hari kebangkitan nasional 20 mei, yang diselenggarakan pada tahun 1948. tujuan dari diadakannya hari kebangkitan tersebut adalah untuk memperkuat kesatuan bangsa. khususnya dalam menghadapi belanda yang hendak menjajah kembali indonesia. ditambah lagi pada saat itu muncul kelompok dengan garis perjuangan ideologi yang dapat menghancurkan integrasi bangsa dan ideologi negara indonesia. ancaman disintegrasi bukan merupakan perkara mudah, karena akan menimbulkan dampak yang cukup besar bagi kesatuan bangsa indonesia. 

    A. BERBAGAI PERGOLAKAN DALAM NEGERI (1948-1965)

        tahun 1948 ditandai dengan pecahnya pemberontakan besar pertama setelah kemerdekaan indonesia, yaitu pemberontakan PKI di Madiun. sedangkan tahun 1965 merupakan tahun dimana berlangsung peristiwa G30S/PKI yang berusaha merebut kekuasaan dan mengganti ideologi pancasila. pergolakan dan konflik tersebut terbagi dalam tiga bentuk pergolakan.

    1.) KONFLIK DAN PERGOLAKAN YANG BERKAIT IDEOLOGI
        termasuk dalam kategori ini adalah pemberontakan PKI Madiun, Pemberontakan DI/TII, dan peristiwa G30S/PKI. ideologi yang diusung oleh PKI yang beraliran komunisme, dan DI?TII yang berkaitan dengan ideologi agama. berikut adalah konflik-konflik yang berkaitan dengan ideologi.

a.) PEMBERONTAKAN PKI (PARTAI KOMUNIS INDONESIA) MADIUN
        selain Partai Nasional Indonesia (PNI), PKI juga merupakan partai politik pertama yang didirikan setelah proklamasi. meski demikian, PKI bukanlah partai baru, karena telah ada sejak zaman pergerakan nasional sebelum dibekukan oleh pemerintah hindia belanda akibat memberontak tahun 1926. sejak merdeka hingga awal tahun 1948, PKI masih bersikap mendukung pemerintah, yang kebetulan memang dikuasai oleh golongan kiri. namun ketika golongan kiri terlempar dari kursi pemerintahan, PKI menjadi partai oposisi dan bergabung dengan partai serta organisasi golongan kiri lainnya yaitu dengan Front Demokrasi Rakyat (FDR) yang didirikan oleh amir syarifudin pada februari 1948. pada awal september 1948 pimpinan PKI adalah Muso. 
        alasan utama PKI memberontak adalah ideologis mereka yang memiliki cita-cita ingin menjadikan Indonesia sebagai negara komunis. berbagai upaya telah dilakukan PKI untuk meraih kekuasaan. partai ini mendorong dilakukannya berbagai demonstrasi dan pemogokan kaum buruh dan petani. mereka juga kerap mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang mengecam pemerintah dan membahayakan stategi diplomasi Indonesia melawan Belanda yang ditengahi Amerika Serikat (AS). pernyataan Muso lebih menunjukan keberpihakannya terhadap Uni Soviet yang Komunis. dikarenakan kondisi politik yang semakin memanas akibat gerakan yang dilakukan oleh PKI, pertempuran PKI dengan TNI mulai meletus pada pertengahan september 1948. pada tanggal 18 september 1948, Muso memproklamirkan berdirinya Republik Soviet Indonesia di Madiun. pasukan pemerintah yang dipelopori oleh divisi Siliwangi berhasil mendesak mundur pasukan PKI, dan puncaknya adalah ketika Muso tewas tertembak. sedangkan Amir Syarifudin berhasil tertangkap dan dijatuhi hukuman mati. sementara tokoh-tokoh lain seperti Aidit dan lukman berhasil melarikan diri. merekalah yang kelak di tahun 1965 berhasil menjadikan PKI kembali sebagai partai besar di Indonesia sebelum terjadinya peristiwa G30S/PKI 1965. 

b.) PEMBERONTAKAN DI/TII (DARUL ISLAM/TENTARA ISLAM INDONESIA)
        cikal bakal pemberontakan ini adalah bermula dari sebuah gerakan di Jawa Barat yang dipimpin oleh S.M. Kartosuwiryo  yang dulunya merupakan salah seorang tokoh dari Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII). awal mula pemberontakan ini adalah adanya Perjanjian Renville yang salah satu isinya mengharuskan pasukan RI dari daerah-daerah yang berada dalam garis batas demarkasi yang dibuat oleh Van Mook harus pindah ke daerah yang dikuasai RI. akan tetapi laskar hizbullah dan sabilillah yang berada di bawah pengaruh Kartosuwiryo tidak bersedia pindah dan malah membentuk Tentara Islam Indonesia (TII). meski pada awalnya Kartosuwiryo memimpin perjuangan melawan Belanda dalam rangka menunjang perjuangan RI, namun pada akhirnya perjuangan tersebut beralih menjadi perjuangan untuk merealisasikan cita-citanya. ia lalu menyatakan pembentukan Darul Islam (Negara Islam/DI) dengan dukungan TII, di Jawa Barat pada Agustus 1948. 
        persoalan tersebut timbul ketika pasukan Siliwangi kembali ke Jawa Barat,  dengan Kartosuwiryo yang tidak mau mengakui tentara RI kecuali mereka bergabung dengan DI/TII. yang berarti Kartosuwiryo tidak mau mengakui pemerintah RI di Jawa Barat. dengan mulai melakukan pemberantasan terhadap pasukan TII. dengan operasi "pagar betis", dapat mempersempit ruang gerak pasukan DI/TII dan mengepung bersama dengan masyarakat untuk menangkap Kartosuwiryo. ia lalu dijatuhi hukuman mati dan menandakan berakhirnya pemberontakan DI/TII di Jawa Barat. 
        selain di Jawa barat  terdapat pula pemberontakan ini di Jawa Tengah yang di pimpin oleh Amir Fatah. ia juga ikut memproklamirkan Darul Islam di Jawa Tengah. namun berkat kerja sama dari pasukan tentara RI berhasil menumpas pemberontakan Amir Fatah di Jawa Tengah. selain Jawa Tengah dan Jawa Barat, terdapat juga pemberontakan yang terjadi di Sulawesi Selatan yang di pimpin oleh Kahar Muzakar. pemberontakan ini lebih disebabkan oleh ketidakpuasan para bekas pejuang gerilya kemerdekaan terhadap kebijakan pemerintah. namun beberapa tahun kemudian pemberontakan ini berubah menjadi bergabungnya dengan DI/TII. Kahar Muzakar sendiri pada masa perang kemerdekaan pernah menjadi komando Grup Sulawesi Selatan di Yogyakarta. setelah pengakuan kedaulatan tahun 1949 ia ditugaskan kembali ke daerah asalnya untuk membantu menyelesaikan persoalan KGSS untuk dilakukan reorganisasi tentara kembali. namun banyak anggota KGSS yang menolaknya.
    Namun begitu tiba, Kahar Muzakar malah menuntut kepada panglima agar KGSS tidak dibubarkan, melainkan dijadikan tentara dengan nama Brigade Hasanudin. tuntutan tersebut ditolak karena pemerintah berkebijakan hanya menerima anggota KGSS yang memenuhi syarat dan lulus seleksi. Kahar Muzakar tidak menerima kebijakan tersebut dan memilih memberontak diikuti oleh pengikut pasukannya. pemberontakan oleh Kahar Muzakar membutuhkan waktu yang terbilang lama untuk penumpasannya karena baru dapat berakhir pada tahun 1965 saat ia tewas tertembak dalam suatu penyergapan. 
    pemberontakan berkaitan dengan DI/TII lainnya juga terjadi di Kalimantan Selatan. namun pemberontakan ini relatif kecil, dimana pemberontak tidak menguasai daerah yang luas dan pergerakan pasukan yang besar. namun meskipun begitu, pemberontakan ini berlangsung lama karena terus berlarut-larut hingga pada patun 1963 saat Ibnu Hajar, pemimpinnya tertangkap. daerah pemberontakan lainnya adalah di Aceh pimpinan Daud Bereuh yang dipicu oleh penetapan wilayah Aceh sebagai bagian dari provinsi Sumatera Utara. namun hal tersebut tidak sampai kepada terjadinya pertumpahan darah seperti di daerah lain karena pada tahun 1959 pemerintah menjadikan Aceh sebagai daerah Istimewa.

c.) GERAKAN 30 SEPTEMBER 1965 (G30S/PKI)
        peristiwa ini hingga sekarang masih menyimpan kontroversi yang mempertanyakan siapa dalang dibalik pemberontakan ini. berikut tokoh yang menjadi korban dalam peristiwa G30S/PKI ini.
  • Mayjen Soetojo Siswomiharjo
  • Letjen R. Soeprapto
  • Letjen S.Parman
  • Letjen M.T Hariono
  • Jendral Ahmad Yani
  • Mayjen D.I Pandjaitan
  • Kapten Piere Tendean

Selasa, 23 Agustus 2022

PEMERINTAHAN INGGRIS DI INDONESIA

PEMERINTAHAN INGGRIS DI INDONESIA

        


    ketika inggris menyerbu pulau jawa, daendels sudah dipanggil kembali ke belanda. penggantinya, gubernur jendral janssens tidak mampu bertahan dan terpaksa menyerah. akhir dari penjajaha belanda-perancis itu ditandai dengan kapitulasi tuntang yang ditandatangani pada 18 september 1811 oleh s. auchmuty dari pihak inggris dan janssens dari pihak belanda. isi perjanjian tersebut adalah sebagai berikut.

  1. seluruh pulau jawa dan sekitarnya diserahkan kepada inggris.
  2. semua tentara belanda menjadi tawanan inggris.
  3. semua hutang pemerintah belanda yang dahulu, bukan menjadi tanggung jawab inggris.
  4. semua pegawai belanda yang mau bekerja sama dengan inggris dapat mempertahankan jabatannya.
        sekitar seminggu sebelum kapitulasi tuntang, raja muda ( viceroy) lord minto yang berkedudukan di india, mengangkat thomas stamford raffles sebagai wakil gubernur di jawa dan bawahannya (bengkulu, maluku, bali, sulawesi, dan kalimantan selatan). hal itu berarti bahwa gubernur jendral tetap berpusat di calcuta, india. tetapi dalam pelaksanaannya raffles berkuasa penuh di indonesia. pemerintahan raffles di indonesia cenderung mendapat tanggapan positif dari rakyat indonesia karena hal berikut.
  1. para raja dan rakyat indonesia tidak menyukai pemerintahan daendels yang sewenang-wenang dan kejam
  2. ketika masih berkedudukan di penang, malaysia, raffles beberapa kali melakukan misi rahasia ke kerajaan-kerajaan yang anti belanda di indonesia, seperti palembang, banten, dan yogyakarta dengan janji akan memberikan hak-hak lebih besar kepada kerajaan-kerajaan tersebut
  3. sebagai seorang liberalis, raffles memiliki kepribadian yang simpatik. ia menjalankan politik murah hati dan sabar walaupun dalam praktiknya berlainan
 A. KEBIJAKAN-KEBIJAKAN THOMAS S. RAFFLES

     
         dalam menjalankan pemerintahannya di indonesia, raffles didampingi oleh suatu badan penasehat yang terdiri dari gillespie, cranssen, dan muntinghe. tindakan-tindakan raffles selama memerintah di indonesia (1811-1816) adalah sebagai berikut.

    1.) BIDANG BIROKRASI PEMERINTAHAN
  • pulau jawa dibagi menjadi 16 keresidenan yang terdiri atas beberapa distrik. setiap distrik terdapat beberapa divisi (kecamatan) yang merupakan kumpulan dari beberapa desa.
  • mengubah sistem pemerintahan yang semula dilakukan oleh penguasa pribumi menjadi sistem pemerintahan kolonial yang bercorak barat.
  • bupati-bupati dan penguasa-penguasa pribumi dilepaskan kedudukannya sebagai kepala pribumi secara turun temurn. mereka dijadikan pegawai pemerintah kolonial yang langsung dibawah kekuasaan pemerintah pusat.
    2.) BIDANG EKONOMI KEUANGAN
  • petani diberikan kebebasan untuk menanam tanaman ekspor, sedangkan pemerintah hanya berkewajiban membuat pasar untuk merangsang petani menanam tanaman ekspor yang paling menguntungkan.
  • penghapusan pajak hasil bumi dan sistem penyerahan wajib karena dianggap terlalu berat dan dapat mengurangi daya beli rakyat.
  • menetapkan sistem sewa tanah. sistem ini didasarkan pada anggapan bahwa pemerintah kolonial adalah pemilik tanah dan petani dianggap sebagai penyewa tanah pemerintah. oleh karena itu para petani diwajibkan membayar pajak atas pemakaian tanah pemerintah.
  • pemungutan pajak pada mulanya secara perorangan. namun, karena petugas tidak cukup akhirnya dipungut per desa. pajak dibayarkan kepada kolektor yang dibantu kepala desa tanpa melalui bupati.
    3.) BIDANG HUKUM

        sistem peradilan yang diterapkan raffles lebih baik daripada yan dilaksanakan daendels. apabila daendels berorientasi pada warna kulit (ras), raffles lebih berorientasi pada besar kecilnya kesalahan. menurut raffles pengadilan merupakan benteng untuk memperoleh keadilan. oleh karena itu harus ada benteng yang sama bagi setiap warga negara. 

    4.) BIDANG SOSIAL
  • penghapusan kerja rodi(kerja paksa)
  • penghapusan perbudakan, tetapi dalam praktiknya ia melanggar undang-undangnya sendiri dengan melakukan kegiatan sejenis perbudakan. hal tersebut terbukti dengan pengiriman kuli-kuli dari jawa ke banjarmasin untuk membantu perusahaan temannya, alexander hare yang sedang kekurangan tenaga kerja
  • peniadaan pynbank(disakiti), yaitu hukuman yang sangat kejam dengan melawan harimau.
    5.) BIDANG ILMU PENGETAHUAN

        masa pemerintahan raffles di indonesia memberikan banyak peninggalan yang berguna bagi ilmu pengetahuan, antara lain seperti berikut.
  • ditulisnya buku history of java. dalam menulis buku tersebut, raffles dibantu oleh juru bahasanya raden ario notodiningrat dan bupati sumenep, notokusumo II.
  • memberikan bantuan kepada john crawfurd (residen yogyakarta) untuk mengadakan penelitian yang menghasilkan buku berjudul history of the east indian archipelago, diterbitkan dalam tiga jilid di edinburg pada tahun 1820.
  • aktif mendukung bataviaach genootschap, sebuah perkumpulan kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
  • ditemukannya bunga rafflesia arnoldi.
  • dirintisnya kebun raya bogor.
        selama lima tahun raffles berkuasa di indonesia, terjadi beberapa kali persengketaan dengan pribumi, seperti dengan palembang (1811), yogyakarta (1812), banten (1813), dan surakarta (1815).

B. BERAKHIRNYA KEKUASAAN THOMAS S. RAFFLES

        berakhirnya pemerintahan raffles di indonesia ditandai dengan adanya convention of london pada tahun 1814. perjanjian tersebut ditandatangani oleh wakil-wakil belanda dan inggris yang isinya sebagai berikut.
  • indonesia dikembalikan kepada belanda.
  • jajahan belanda, seperti sailan, kaap koloni, guyana, tetap ditangan inggris.
  • cochin ( di pantai malabar) diambil alih oleh inggris, sedangkan bangka diserahkan kepada belanda sebagai gantinya.
        raffles yang sudah terlanjur tertarik kepada indonesia sangat menyesalkan lahirnya convetion of london. tetapi raffles cukup senang karena bukan ia yang harus menyerahkan kekuasaan kepada belanda, melainkan penggantinya yaitu john fendall, yang berkuasa hanya lima hari. raffles kemudian diangkat menjadi gubernur di bengkulu yang meliputi wilayah bangka dan belitung. karena pemerintahan raffles berada diantara dua masa penjajahan belanda, pemerintah inggris itu disebut dengan masa interregnum (masa sisipan).

PEREBUTAN POLITIK HEGEMONI BANGSA EROPA

PEREBUTAN POLITIK HEGEMONI BANGSA EROPA

  1. Pemerintahan Republik Bataaf dan pembubaran VOC

        Perubahan yang terjadi di eropa pada akhir abad ke-18 besar pengaruhnya terhadap indonesia yang sedang dijajah belanda. pada tahun 1795, partai patriot belanda yang anti raja, atas bantuan perancis berhasil merebut kekuasaan dan membentuk pemerintahan baru yang disebut republik  bataaf (bataafche republick). republik ini menjadi bawahan perancis yang sedang dipimpin oleh napoleon bonaparte. raja belanda, willem V, melarikan diri dan membentuk pemerintahan peralihan di inggris yang ketika itu menjadi musuh perancis. setelah VOC dibubarkan pada tahun 1799, tanah jajahan yang dulu dikuasai VOC diurus oleh suatu badan yang disebut aziatische raad (dewan asia). kekuasaan belanda di indonesia dipegang oleh gubernur jendral johannes siberg (1801-1804). 
        johannes siberg seharusnya mencerminkan sifat dari republik bataaf yang liberal. akan tetapi sebelum resmi berkuasa di indonesia, ia mengirimkan dua komisaris ke indonesia yaitu nederburg dan van hogendrop. keduanya memiliki pandangan berbeda tentang politik kolonial yang akan diterapkan. hal itu terjadi karena berkembangnya paham-paham baru di eropa sebagai dampak revolusi perancis dan revolusi industri. pandangan dua komisaris tersebut adalah sebagai berikut.
  • nederburg berpandangan konservatif. ia menganjurkan agar sistem perekonomian yang ditetapkan VOC tetap dipertahankan.
  • van hogendrop berpendirian sangat liberal. ia menganjurkan agar masalah pemerintahan dipisahkan dengan masalah ekonomi.
        perbedaan pandangan antara dua tokoh tersebut diselesaikan melalui charter 1804, yaitu kompromi dari dua pendirian tersebut yang isi pokoknya adalah kebijakan-kebijakan lama yang masih dipandang baik perlu dipertahankan dan bila perlu akan diadakan perubahan-perubahan.

        2. masa pemerintahan herman willem daendels
        


        letak geografis belanda yang dekat dengan inggris menyebabkan napoleon bonaparte merasa perlu menduduki belanda. pada tahun 1806, napoleon membubarkan republik bataaf dan membentuk koninkrijk holland (kerajaan belanda). napoleon kemudian mengangkat louis napoleon sebagai raja belanda. karena indonesia berada dibawah ancaman inggris yang berkuasa di india,napoleon membutuhkan orang-orang kuat yang berpengalaman militer untuk mempertahankan jajahannya di indonesia. oleh karena itu, louis napoleon mengangkat herman willem daendels sebagai gubernur jendral di indonesia. daendels mulai menjalankan tugasnya pada tahun 1808 dengan tugas utama mempertahankan pulau jawa dari serangan inggris.

a. kebijakan herman willem daendels

        sebagai seorang revolusioner, daendels sangat mendukung perubahan-perubahan liberal. ia juga bercita-cita untuk memperbaiki nasib rakyat dengan memajukan pertanian dan perdagangan. akan tetapi, dalam pelaksanaan kebijakannya ia bersikap diktator sehingga dalam masa pemerintahannya yang singkat, yang diingat rakyat hanya kekejamannya. pembaruan-pembaruan yang dilakukan dalam tiga tahun masa jabatannya di indonesia adalah sebagai berikut.

1.) bidang birokrasi pemerintahan
    a.) dewan hindia belanda sebagai dewan legislatf pendamping gubernur jendral dibubarkan dan diganti dengan dewan penasihat. salah seorang penasihatnya yang cakap adalah Mr. Muntinghe.
b.) pulau jawa dibagi menjadi 9 prefektur dan 31 kabupaten. setiap prefektur dikepalai oleh seorang residen (prefek) yang langsung dibawah pemerintahan wali negara. setiap residen membawahi beberapa bupati.
c.) para bupati dijadikan pegawai pemerintah belanda dan diberi pangkat sesuai dengan ketentuan kepegawaian pemerintah belanda. mereka mendapat penghasilan dari tanah dan tenaga sesuai dengan hukum adat.

2.) bidang hukum dan peradilan
    a.) dalam bidang hukum daendels membentuk 3 jenis pengadilan, yaitu:
          (1) pengadilan eropa,
          (2) pengadilan untuk orang pribumi,
          (3) pengadilan untuk orang timur asing
    b). pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu termasuk terhadap bangsa eropa. tetapi daendels sendiri malah melakukan korupsi besar-besaran dan penjualan tanah kepada pihak swasta.

3.) bidang militer dan pertahanan
    dalam melaksanakan tugasnya mempertahankan pulau jawa dari serangan inggris, daendels mengambil langkah berikut ini
a.) membangun jalan anyer-panarukan, baik sebagai lalu lintas pertahanan maupun perekonomian
b.) menambah jumlah angkatan perang dari 3000 menjadi 20.000 orang
c.) membangun pabrik senjata di gresik dan semarang. hal itu dilakukan karena ia tidak dapat mengharapkan lagi bantuan dari eropa akibat blokade inggris di lautan
d.) membangun pangkalan angkatan laut di ujung kulon dan surabaya

4.) bidang ekonomi dan keuangan
a.) membentuk dewan pengawas keuangan negara dan dilakukan pemberantasan korupsi dengan keras
b.) mengeluarkan uang kertas 
c.) memperbaiki gaji pegawai
d.) pajak in natura (contingenten) dan sistem penyerahan wajib ( verplichte leverantie) yang diterapkan pada zaman VOC tetap dilanjutkan, bahkan di tingkatkan 
e.) mengadakan monopoli perdagangan beras
f.) mengadakan preanger stelsel, yaitu kewajiban bagi rakyat priangan dan sekitarnya untuk menanam tanaman ekspor  (kopi)

5.) bidang sosial
            a.) menghapus upacara penghormatan kepada residen, sunan, atau sultan
            b.) perbudakan dibiarkan berkembang
            c.)rakyat dipaksa melakukan kerja rodi untuk membangun jalan anyer-panarukan
            d.) membuat jaringan pos distrik dengan menggunakan kuda pos

b. akhir kekuasaan herman willem daendels
    kejatuhan daendels antara lain disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut
1.) kekejaman dan kesewenang-wenangan daendels menimbulkan kebencian dikalangan rakyat pribumi dan orang-orang eropa
2.) sikapnya yang otoriter terhadap raja-raja banten, yogyakarta, dan cirebon menimbulkan pertentangan dan perlawanan 
3.) penyelewengan dalam penjualan tanah kepada pihak swasta dan memanipulasi penjualan istana bogor 
4.) keburukan dalam sistem administrasi pemerintahan

    louis napoleon sebagai raja belanda akhirnya menarik kembali daendels dengan pertimbangan daendels sudah berbuat optimal di indonesia. penarikan daendels ke belanda disertai dengan pengangkatannya sebagai panglima perang yang kemudian dikirim kemedan perang di rusia.

Selasa, 14 Juni 2022

STRATEGI DAN UPAYA MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA DARI ANCAMAN SEKUTU DAN BELANDA

STRATEGI DAN UPAYA MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA DARI ANCAMAN SEKUTU DAN BELANDA

 

    Berbagai alasan dikemukakan oleh Belanda untuk dapat kembali menjajah Indonesia. Menurut Perjanjian Postdam (Agustus 1945), Belanda masih menganggap dirinya berdaulat atas Hindia Belanda. Pada bulan September 1945, Dr. Hubertus J. Van Mook, Wakil Gubernur Jendral Hindia Belanda yang mengungsi di Australia, menyatakan kepada Laksamana Mounbatten, Panglima Sekutu di Asia Tenggara untuk tidak mengakui Republik Indonesia karena dianggap ciptaan Jepang. Di lain pihak, Indonesia mempunyai prinsip dasar pandangan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa maka segala bentuk penjajahan harus dihapuskan karena tidak sesuai dnegan peri kemanusiaan dan peri keadilan. Bangsa Indonesia pun mempunyai hak untuk merdeka. Selain itu, kemerdekaan Indonesia bukanlah hadiah dari Jepang. Kemerdekaan Indonesia diperoleh atas usaha sendiri tanpa campur tangan pemerintah Jepang. Oleh karena itu bangsa Indonesia pun berupaya untuk mempertahankan kemerdekaannya dari keinginan Belanda untuk kembali menjajah Indonesia.

✅ KEDATANGAN SEKUTU DAN NICA


    Setelah Jepang menyerah kepada sekutu pada 14 Agustus 1945, sekutu menugaskan Jepang untuk mempertahankan keadaan seperti adanya sampai kedatangan pasukan sekutu ke Indonesia. Di lain pihak, bangsa Indonesia telah memproklamirkan kemerdekaaannya dan sedang sibuk melakukan upaya-upaya perebutan kedaulatan dari tangan Jepang. Selain itu, rakyat juga berusaha untuk memperoleh senjata dari tentara Jepang. Karena pihak Jepang tidak mau menyerahkan senjatanya, terjadilah pertempuran-pertempuran di berbagai daerah. 

    Pasukan sekutu yang bertugas masuk ke Indonesia adalah tentara Kerajaan Inggris yang terbagi atas:

  • *SEAC ( South East Asia Command) dibawah pimpinan Laksamana Lord Louis Mounbatten untuk wilayah Indonesia Bagian Barat.
  • SWPC ( South West Pasific Command) untuk wilayah Indonesia Bagian Timur
    Dalam melaksanakan tugasnya di Indonesia bagian Barat, Mounbatten membentuk AFNEI (Allied Forces For Netherlands Eat Indies) di bawah pimpinan Letnan Jendral Philip Cristison dengan tugasnya sebagai berikut.
  • menerima penyerahan kekuasaan dari tangan Jepang.
  • membebaskan para tawanan perang dari interniran sekutu.
  • melucuti dan mengumpulkan orang Jepang untuk kemudian dipulangkan.
  • menegakkan dan mempertahankan keadaan damai untuk kemudian diserahkan kepada pemerintahan sipil.
  • menghimpun keterangan tentang penjahat perang dan menuntut mereka didepan pengadilan.
    Kedatangan pasukan sekutu pada mulanya disambut dengan sikap netral oleh pihak Indonesia. Namun setelah diketahui bahwa sekutu membawa NICA (Netherlands Indies Civil Administration), masyarakat menjadi curiga karena NICA adalah pegawai sipil pemerintah Hindia Belanda yang dipersiapkan untuk mengambil alih pemerintahan sipil di Indonesia. Situasi keamanan menjadi semkain buruk sejak NICA mempersenjatai kembali tentara KNIL yang baru dilepaskan dari tawanan Jepang. melihat kondisi yang kurang menguntungkan, Panglima AFNEI menyatakan pengakuan secara De Facto atas Republik Indonesia pada tanggal 1 Oktober 1945. Sejak saat itu, pasukan AFNEI diterima dengan tangan terbuka oleh pejabat-pejabat RI di daerah-daerah untuk memperlancar tugas-tugas AFNEI.
    Akan tetapi dalam kenyataannya, di daerah-daerah yang didatangi sekutu selalu terjadi insiden dan pertempuran dengan pihak RI. Hal tersebut disebabkan pasukan sekutu tidak bersungguh-sungguh menghormati Kedaulatan RI. Sebaliknya, pihak sekutu yang merasa kewalahan menuduh pemerintah RI tidak mampu menegakkan keamanan dan ketertiban sehingga terorisme merajalela. Pihak Belanda yang bertujuan menegakan kembali kekuasaannya di Indonesia berupaya memanfaatkan situasi ini dengan memberikan dukungan kepada pihak sekutu. Panglima angkatan perang Belanda, Laksamana Helfrich memerintahkan pasukannya untuk membantu sekutu.


Selasa, 10 Mei 2022

PERISTIWA RENGASDENGKLOK

PERISTIWA RENGASDENGKLOK

  


Adalah peristiwa penculikan yang dilakukan oleh sejumlah pemuda antara lain Soekarni, Wikana, Aidit dan Chaerul Saleh dari perkumpulan menteng 31 terhadap Soekarno dan Hatta. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 03.00 WIB, Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok, Karawang, untuk kemudian didesak agar mempercepat proklamasi kemerdekaan Indonesia, sampai dengan terjadinya kesepakatan antara golongan tua yang diwakili Soekarno dan Hatta serta Mr. Achmad Soebardjo dengan golongan muda tentang kapan proklamasi akan dilaksanakan terutama setelah Jepang mengalami kekalahan dalam Perang Pasifik. Menghadapi desakan tersebut, Soekarno dan Hatta tetap tidak berubah pendirian. Sementara itu di Jakarta, Chaerul dan kawan-kawan telah menyusun rencana untuk merebut kekuasaan. Tetapi apa yang telah direncanakan tidak berhasil dijalankan karena tidak semua anggota PETA mendukung rencana tersebut.

Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia rencananya akan dibacakan oleh Bung Karno dan Bung Hatta pada hari Jumat, 17 Agustus 1945. Ada dua lokasi pilihan untuk pembacaan teks proklamasi, yaitu Lapangan IKADA (yang sekarang telah menjadi Lapangan Monas) atau rumah Bung Karno di Jl. Pegangsaan Timur No. 56. Rumah Bung Karno akhirnya dipilih untuk menghindari kericuhan antara penduduk dan tentara Jepang karena tentara-tentara Jepang sudah berjaga-jaga di Lapangan IKADA setelah mendapat informasi ada sebuah acara yang akan diselenggarakan di lokasi tersebut. Teks Proklamasi disusun di Rengasdengklok, di rumah Djiaw Kie Siong. Bendera Merah Putih sudah dikibarkan para pejuang di Rengasdengklok pada Kamis tanggal 16 Agustus, sebagai persiapan untuk proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Karena tidak mendapat berita dari Jakarta, maka Jusuf Kunto dikirim untuk berunding dengan pemuda-pemuda yang ada di Jakarta. Namun sesampainya di Jakarta, Kunto hanya menemui Wikana dan Mr. Achmad Soebardjo, kemudian Kunto dan Achmad Soebardjo ke Rengasdengklok untuk menjemput Soekarno, Hatta, Fatmawati dan Guntur. Achmad Soebardjo mengundang Bung Karno dan Hatta berangkat ke Jakarta untuk membacakan proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, rumah Bung Karno. Pada tanggal 16 Agustus tengah malam rombongan tersebut sampai di Jakarta. Keesokan harinya, tepatnya tanggal 17 Agustus 1945 pernyataan proklamasi dikumandangkan dengan teks proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang diketik oleh Sayuti Melik menggunakan mesin ketik yang "dipinjam" (sebetulnya diambil) dari kantor Kepala Perwakilan Kriegsmarine, Mayor (Laut) Dr. Hermann Kandeler.

LATAR BELAKANG


    Pada waktu itu Soekarno dan Moh. Hatta, tokoh-tokoh menginginkan agar proklamasi dilakukan melalui PPKI, sementara golongan pemuda menginginkan agar proklamasi dilakukan secepatnya tanpa melalui PPKI yang dianggap sebagai badan buatan Jepang. Selain itu, hal tersebut dilakukan agar Soekarno dan Moh. Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang. Para golongan pemuda khawatir apabila kemerdekaan yang sebenarnya merupakan hasil dari perjuangan bangsa Indonesia, menjadi seolah-olah merupakan pemberian dari Jepang. Sebelumnya golongan pemuda telah mengadakan suatu perundingan di salah satu lembaga bakteriologi di Pegangsaan Timur Jakarta, pada tanggal 15 Agustus. Dalam pertemuan ini diputuskan agar pelaksanaan kemerdekaan dilepaskan segala ikatan dan hubungan dengan janji kemerdekaan dari Jepang. Hasil keputusan disampaikan kepada Ir. Soekarno pada malam harinya tetapi ditolak oleh Soekarno karena merasa bertanggung jawab sebagai ketua PPKI.